SHOLAWAT TIDAK MEMBUTUHKAN SANAD

SHOLAWAT TIDAK MEMBUTUHKAN SANAD DAN MURSYID (GURU SPIRITUAL)......!!!!

وهي أفضل الطاعات وأجل القربات حتى قال بعض العارفين إنها توصل إلى الله تعالى من غير شيخ لأن الشيخ والسند فيها صاحبها وأنها تعرض عليه ويصلي على المصلي بخلاف غيرها من الأذكار فلا بد فيها من الشيخ العارف و الا دخلها الشيطان ولم ينتفع صاحبها بها.

"Membaca SHOLAWAT merupakan (wujud) KETAATAN YANG PALING UTAMA dan QURBAH ( ibadah pendekatan diri kepada Allah) YANG PALING AGUNG. Hingga sebagian KAUM ARIFIN mengatakan, “Sesungguhnya SHOLAWAT itu bisa MENGANTARKAN untuk WUSHUL (ma'rifat) KEPADA ALLAH, MESKIPUN TANPA GURU SPIRITUAL (MURSYID). Karena guru dan sanadnya adalah pemilik sholawat itu sendiri (yaitu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam). Shalawat yang dibaca seseorang akan selalu diperlihatkan kepada Nabi Saw dan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membalasnya dengan doa serupa. Hal ini berbeda dengan dzikir-dzikir (selain shalawat) yang harus melalui guru spiritual (mursyid), yang sudah mencapai maqam ma’rifat. JIKA TIDAK DEMIKIAN maka akan DIMASUKI SETAN dan pengamalnya TIDAK AKAN MENDAPAT MANFAAT APAPUN.”

(Hasiyah Al Shawi ‘alal Jalalain juz 3 hlm. 287)

Demikian juga Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al Hasaniy dalam kitabnya Taqriibul Ushuul menukil ucapan Al Allamah Al Habib Abdurrahman bin Musthofa Al 'Aidrus :

أنه يعدم المربون في آخر الزمن ويصير ما يوصل إلى الله تعالى إلا الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم مناما ويقظة

"Seorang MURABBI (Mursyid) tidak ditemukan lagi di akhir jaman dan TIDAK ADA satupun amalan yang bisa MENGANTARKAN seseorang bisa WUSHUL (Ma'rifat) kepada Allah KECUALI BACAAN SHOLAWAT kepada Nabi shallallahu 'alihi wa sallam, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga."

Sebelumnya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al Hasaniy juga menulis :

وإذا فقد الشيخ المرشد فالأذكار النبوية الواردة عن النبي صلى الله عليه وسلم هي أفضل من غيرها ويكفي هنا الورد اللطيف للقطب الحداد فإن الأذكار التي فيه هي أمهات الأذكار المأثورة وكذا يكفيه تلاوة القرآن والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم

"Ketika seorang GURU MURSYID SUDAH TIDAK DITEMUKAN LAGI, maka DZIKIR-DZIKIR NABAWIYYAH yang berasal dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah lebih utama dibandingkan dengan dzikir-dzikir yang lain, dalam hal ini cukuplah kiranya apa yang sudah disebutkan di dalam (kumpulan dzikir) "WIRDUL LATHIF" karya Al Quthb (Al Habib Abdullah bin Al 'Alwiy) Al Haddad, karena dzikir-dzikir yang ada di dalamnya adalah induk dari dzikir-dzikir ma'tsurot (dzikir yang berasal dari Nabi), demikian juga bisa dicukupkan dengan MEMBACA AL QURAN dan SHOLAWAT kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

Wallahu a'lam...

اللهم صل وسلم أشرف الصلاة والتسليم على سيدنا ونبينا محمد وآله وصحبه الرؤوف الرحيم

Komentar

Postingan Populer