Istighfar dari ucapan Alhamdulillah

Imam Al-Sari Al-Saqothi menyesal mengucapkan “Al-Hamdulillah”

وَيُحْكَى عَنْهُ (أى السري السقطي) أَنَا مُنْذُ ثَلَاثِينَ سَنَةً فِي الِاسْتِغْفَارِ مِنْ قَوْلِي الْحَمْدُ لِلَّهِ مَرَّةً، قِيلَ لَهُ كَيْفَ ذَلِكَ ؟ قَالَ : وَقَعَ بِبَغْدَادَ حَرِيقٌ، فَاسْتَقْبَلَنِي وَاحِدٌ، فَقَالَ : لَمْ يُحْرَقْ حَانُوتُك، فَقُلْت : الْحَمْدُ لِلَّهِ، فَمُنْذُ ثَلَاثِينَ سَنَةً أَنَا نَادِمٌ عَلَى مَا قُلْت حَيْثُ أَرَدْت لِنَفْسِي خَيْرًا مِمَّا نَزَلَ بِالْمُسْلِمِينَ . (بريقة محمودية في شرح طريقة محمدية وشريعة نبوية ج 4 ص 228)

Diceritakan dari Syekh Al-Sari Al-Saqothi guru Imam Junaid Al-Baghdadi (beliau berkata) : "Saya sejak mulai 30 tahun selalu beristighfar (minta ampunan) dikarenakan dari ucapanku, *" Alhamdulillah"* satu kali". Ditanyakan kepada beliau, bagaimana kok bisa begitu? Beliau menjawab, "Terjadi kebakaran dikota Baghdad, kemudian ada seseorang yang menemuiku sambil berkata, " Tokomu tidak ikut terbakar", lalu aku berkata, *alhamdulillah*, maka sejak 30 tahun aku menyesal atas ucapanku tersebut sekira aku menganggap itu baik bagiku (tidak terbakarnya toko) dari pada bencana yang harus diterima oleh orang-orang islam" (Terbakarnya toko-toko orang Islam yang lain) .
(Bariqoh Mahmudiyyah syarah Thoriqoh Muhammadiyyah Juz 4 Hal. 228)


Komentar

Postingan Populer